Benar, dia telah mati
Bahkan belum juga sampai 40 harinya
Aku tak akan sanggup menceritakan
Bagaimana dia mati
Tetapi,
Semoga aku sanggup bercerita
Bagaimana dia (dulu) hidup
Hampir seluruh jalan hidupnya
Terhampar di atas jalan raya
Sejak kecil..
Dia yakin (sebagaimana aku yakin)
Jalan raya adalah tempat untuk mencari hidup
-- dan penghidupan
Dia dan banyak orang yang lain
Menafkahi keluarga
Dengan keringat yang menetes di aspal
Di keras dan hitamnya aspal
Jalan raya adalah tempatnya bekerja
Jalan raya adalah tempatnya berangkat
Jalan raya adalah tempatnya pulang
Jalan raya adalah tempatnya jatuh
Jalan raya adalah tempatnya bangkit
Jalan raya adalah tempatnya bersemangat
Jalan raya adalah tempatnya berikhtiar
Jalan raya adalah tempatnya mati
Namun,
Mengapa kemudian keyakinannya
Yang akut pada jalan raya
Membawanya pada kematian
Membawanya pada ketiadaan
Aku tak menyesali keyakinannya
Aku tak menangisi keras keringatnya
Aku menangisi sebab kematiannya yang
Terlalu mudah dan murah
Benar, dia telah mati
Tapi aku tetap menghidupinya
Dalam rinai do'a dan tegar air mata
Damailah kau
Lelakiku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar