Selasa, 15 November 2011

Tentang Seorang Pria yang Mati di Jalan Raya

Eps. Mereka punya testimoni
(Buat Pakpuh Dim)

Lelakiku,
Tanah basah kuburmu, kupastikan bukan dari
Airmataku, juga anak-anak.
Tanah basah kuburmu adalah guyuran
Dedoa kami, istri dan bocahmu
Yang tetap membangga pada akhir hayatmu.

Lelakiku,
Kami lepas engkau dengan sepenggal pemahaman:
Kamu adalah pahlawanku, juga bocah kita
Mereka yang berbelasungkawa kemari, kekuburmu
Datang jalan perlahan, tertunduk,
Menghormat padamu, pada jasadmu
-juga tentunya pada hidupmu yang lalu-

Lelakiku,
Aku akan sedikit ceriterakan kepadamu
Apa saja yang kau lewatkan yang tak terekam olehmu
Enam hari terakhir ini, sejak di jalan raya itu
Aku ceriterakan agar kamu tahu,
Mereka menyambangimu dengan doa dan sahaja
Doa berharap kebaikanmu -mungkin kesembuhanmu-
Tapi Tuhan lebih tahu mana yang baik buatmu

1.
Beliau tidak seharusnya terjatuh,
Beliau tidak salah,
Beliau tertabrak.....
2.
Kami menaruh hormat, juga harap
Njenengan semoga selalu kuat,
Kami datang buat sowan
Njenengan semoga segera dhangan*

Lelakiku,
Kamu telah banyak melalui jalan raya
Tapi kami adalah rumahmu,
Kamu telah jatuh di jalan raya
Tapi itu jalan ke rumah Tuhan-Mu.

Lelakiku,
Siang ini rumah kita,
Bertabur tetangga dan saudara,
Membawa doa, juga karangan bunga,
Bismillah mengantar kamu menuju Dia.

Lelakiku,
Beristirahatlah sekarang,
Aku tau kita semua telah berjuang,
Kamu telah melewati deritamu,
Aku akan terus menghidupi adamu.