Jumat, 06 Maret 2009

Sajak Kangen #2

Jalan itu hanya mengantarku pada dua tujuan
Mati, ataukah sampai

Sekian ratus sudah
Nyawa terbang di atas aspal keras
Atribut aliran darah
Tuju horison luas

Perjalanan yang akut
Kepala yang kalut
Terbentur peluit nyinyir
Campur liur bau anyir

Pejalan telah lelah, suntuk
Terbakar kepala dan kaki sendiri

Tak temu tempat tetirah
Tak jemu umpat serapah

Kau...
Lelaki muram berambut hitam
Berjalan kaku tanpa ladam
Sesak napas langkah liar
Tak ada ratap tak ada harap
Tak ada atap tak juga santap
Kelak hidup makin tak nalar

Jalan yang Rindu

Harus kurunut kemana mantra ini
Jika jalan raya hanya lalu lalang sepi
Sesak asap knalpot dan makian klakson
Juga riuh becak angkot tanpa marka monoton

Harus kucari kemana jejak doa itu
Jika hanya sepintas aku lalu
Jalan yang tak pernah
Menjadi noktah, atawa sejarah

Harus kucari kemana
Harus kucari kemana
Jika jalan hanya ketakutan
Jika jalan hanya kesakitan